Sudahkah Anak Merasa Didengarkan?
Di era semakin masifnya gadget beredar, kemampuan mendengar sepertinya semakin berkurang. Saat sedang berbicara dengan pasangan atau anak, ada saja godaan untuk melirik ke layar dan mengecek ada apa di depan layar. Padahal merasa didengatkan dan kemampuan mendengar ini sangat penting.
Bayangkan jika anak kesulitan mendengarkan dalam waktu lama, tentu apa yang disampaikan guru di dalam kelas tidak akan terserap dengan maksimal, bukan?
Nah merasa didengarkan dan kemampuan mendengarkan ini dapat diajarkan sejak dini lho. Caranya adalah :
Pertama Pastinya, orang tua tidak melirik gadget saat dengan anak. Fokus dan engage saat sedang bersama anak.
Kedua adalah dengan melakukan refleksi. Ini dikhususkan untuk anak usia 2-7 tahun ya (yang diambil dari Parent-Child Interaction Therapy (PCIT) , anak di atas usia itu ada lagi cara lainnya). Yaitu mengulangi apa yang anak katakan.
Misalnya anak berkata : aku bikin lego. Orang tua mengatakan : iya, kamu bikin lego. Jadi seperti membeo apa yang dikatakan anak.
Jika ini dilakukan, anak akan merasa didengarkan. Merasa bahwa didengarkan adalah hal yang menyenangkan. Dan lebih mungkin untuk anak mempertahankan perilaku mampu mendengarkan orang lain di kemudian hari. Yuk dicoba
Salam,
Devi Raissa, M.Psi., Psikolog
Artikel Terpopuler :
- Mengenal Tentang Terapi DIR-Floortime: Apa Pe... 14 views
- SENSORI TAKTIL PADA ANAK 10 views
- Manfaat Terapi Sensori Integrasi Anak 6 views
- Anak Mengalami Gangguan Pemrosesan Sensorik ?... 3 views
- Adik Lebih Dominan? 1 view