Konsultasi dan Pemeriksaan
Secara utama, dokter, psikolog dan terapis akan menggunakan wawancara serta observasinya untuk mengevaluasi perkembangan bayi.
Pemeriksaan bayi tidak hanya bertujuan untuk melihat kerterlambatan tetapi juga untuk mengoptimalkan perkembangan yang sudah ada serta melihat resiko-resiko yang mungkin bisa menghambat perkembangannya di masa depan.
Bisa dilakukan sejak bayi usia 6 bulan sampai anak usia 5 tahun
Pemeriksaan meliputi pemeriksaan:
- komunikasi (reseptin dan ekspresif)
- motorik kasar
- motorik halus
- emosi dan sosial
Biasanya masalah awal yang dirasakan orangtua adalah keterlambatan bicara.
Pemeriksaan disesuaikan kembali pada kebutuhan anak dan keluarga.
Secara utama, psikolog akan menggunakan wawancara serta observasinya untuk mengevaluasi keadaan emosi anak. Selain itu, beberapa alat tes yang reliabel dan valid juga digunakan untuk melihat bagaimana perkembangan emosi anak, antara lain :
Draw-A-Person, House-Tree-Person, Baum, Children’s Apprecetion Test (CAT)
Merupakan teknik proyektif yang membantu untuk memberikan gambaran kepribadian atau aspek gangguan emosional pada anak. CAT terdiri dari 10 gambar binatang dalam konteks sosial melibatkan konflik pada anak, identitas, peran, struktur keluarga, dan interaksi inteprersonal.
Usia : 3- 10 tahun
Waktu : 20-45 menit
Eyberg Child Behavior Inventor (ECBI) dan Child Behavior Check List (CBCL)
Merupakan rating scale yang memeriksa frekuensi dan tingkat keparahan perilaku disruptif dan perilaku bermasalah lainnya seperti kecemasan, kecenderungan depresi, fungsi akademis, keluahan somatis di rumah dan juga perilaku mana yang dirasa orangtua cukup bermasalah. Dengan mengevalusia variasi dan frekuensi perilaku yang ditampilkan anak, maka dapat dibedakan apakah perilaku anak termasuk normal atau sudah termasuk dalam conduct-disorder behavior.
Usia : 1,5 tahun – 18 tahun
Waktu : 5 menit
Pemeriksaan masalah emosi anak tidak terbatas pada dua alat di atas, tetapi banyak perangkat tes lain yang bisa digunakan sesuai kebutuhan anak.
Penting!
The Social Responsiveness Scale (SRS-2)
The Social Responsiveness Scale (SRS-2) merupakan alat tes untuk mendukung diagnosa dan melihat apakah ada defisiensi dalam resiprokal perilaku sosial yang merupakan aspek penting dalam interaksi sosial.
Pemeriksaan masalah makan dilakukan oleh dokter spesialis, psikolog dan atau terapis kami dengan didasarkan pada pendekatan medis dan psikologis. Dengan mengikuti alur pemeriksaan sebagai berikut :
Wawancara Orangtua
Observasi Anak dan Orangtua dalam Situasi makan dan bermain
Penyampaian Hasil
Rekomendasi Terapi :
- Terapi Individual
- Terapi Kelompok
- Strategi Umum
Secara utama, dokter, psikolog dan terapis akan menggunakan wawancara serta observasinya untuk mengevaluasi sensori anak. Selain itu, beberapa alat tes yang reliabel dan valid juga digunakan untuk memetakan masalah sensori anak, antara lain :
Sensory Profile / Sensory Processing Measure
Merupakan daftar untuk memeriksa masalah sensori, praxis (kemampuan perencanaan motorik) , dan partisipasi sosial.
Sensory Profile/ Sensory Processing Measure terdiri dari >70 pertanyaan yang perlu diisi oleh orangtua sambil mengobservasi anak.
Usia : Lahir – 14 tahun 11 bulan
Waktu : 5-20 menit
Catatan: Pemeriksaan sensori dan fungsi okupasi pada anak juga ditambah dengan observasi langsung oleh terapis okupasi kami.
Pemeriksaan masalah makan dilakukan oleh dokter spesialis, psikolog dan atau terapis kami dengan didasarkan pada pendekatan medis dan psikologis. Dengan mengikuti alur pemeriksaan sebagai berikut :
Wechsler Intelligence Scale for Children (WISC) dan Wechsler Preschool & Primary Scale of Intelligence (WPPSI)
Digunakan untuk melakukan pengukuran perkembangan dan kemampuan kognitif pada anak pada. Pengukuran ini bermanfaat untuk mengidentifikasi kekuatan dan kebutuhan anak dalam kapabilitasnya untuk belajar. Hasil dari tes ini ditambah dengan infromasi mengenai tumbuh-kembang anak, wawancara orangtua dan guru dapat memberikan profil yang sangat berguna dalam merencanakan cara belajar yang tepat sesuai dengan karakteristik anak.
Pemeriksaan kognitif pada anak membantu anak untuk memeriksa :
- Anak jenius, gifted, atau berbakat.
- Kesulitan belajar pada anak
- Disabilitas intelektual pada anak
Usia : Anak usia 2 tahun 6 bulan – 16 tahun 11 bulan
Waktu : 30 – 120 menit
Administrator : Psikolog Anak
Stanford Binet
Pemeriksaan untuk memahami intelegensi anak melalui lima faktor dari kemampuan kognitif anak yang seringkali dipahami dengan intelligence quotient atau IQ , yaitu:
Verbal Comprehension | Kemampuan untuk menggunakan kosakata dalam memahami dan mengekspresikan pengetahuan serta menjelaskan sebuah konsep |
Visual-Spatial | Kemampuan untuk mengevaluasi detail dan memahami hubungan visual-spasial. |
Fluid Reasoning | Kemampuan untuk menggunakan informasi konseptual dari detail visual dan mengaplikasikannya. |
Working Memory | Kemampuan untuk belajar, memanipulasi, dan memanggil informasi untuk menyelesaikan tugas baru. |
Processing Speed | Kemampuan untuk dengan cepat memproses dan membuat penilaian tentang informasi visual. |
Usia : Anak hingga dewasa
Waktu : 30-90 menit
Pemeriksaan Kesiapan Sekolah
Untuk melihat apakah anak sudah siap untuk masuk Sekolah Dasar. Pemeriksaan ini terdisi dari pemeriksaan kesiapan akademis dan sosioemosional
Usia : 5 tahun
Waktu: 90 menit
Pemeriksaan Dini Disleksia
Untuk melihat apakah anak memiliki kecenderungan masalah disleksia dan gangguan belajar lainnya. Hal ini amat perlu dilengkapi dengan observasi dan wawancara oleh psikolog dan dokter terkait.
Usia : Mulai dari 4 tahun
Waktu: 90 menit
SON-Test
Merupakan tes untuk mengukur intellegensi yang bisa digunakan untuk individu dengan masalah masalah verbal dan pendengaran karena tes ini dapat diberikan tanpa perlu menggunakan bahasa yang terucap maupun tertulis.
Usia : 2 tahun 6 bulan – 40 tahun
Waktu : 60 menit
Pemeriksaan dilakukan menggunakan beberapa atau seluruhnya (tergantung pada kebutuhan)
Parent-Child Relationship Inventory (PCRI)
PCRI adalah sebuah instrumen untuk orangtua memeriksa hubungan mereka dengan anak. Aspek yang akan diperiksa adalah parental support, satisfaction with parenting, involvement, communication, limit setting, autonomy, role orientation.
Anak usia : 3- 15 tahun
Waktu : 15 menit
Marschack Interaction Method (MIM)
Merupakan pemeriksaan pelengkap dan sebuah teknik terstruktur untuk mengobservasi dan memeriksa kualitas keseluruhan dari hubungan antara anak dan orangtua / pengasuhnya. Teknik yang amat berguna dalam membuat rencana program untuk menguatkan hubungan keluarga. Menurut situs www.theraplay.org, hasil observasi ini bisa mejadi data yang berharga untuk menentukan hak asuh anak dan adopsi. Terdiri dari beberapa tugas yang telah didesain untuk mengevaluasi kapastias pengasuh untuk (dikutip dari www.theraplay.org):
- Memberikan batasan dan menyediakan lingkungan dengan aturan (struktur)
- Melibatkan anak dalam interaksi juga dapat membaca kondisi dan kebutuhan anak yang tersirat (engagement)
- Memenuhi kebutuhan anak akan perhatian, ketenangan dan kepedulian (nurture)
- Mendorong anak untuk memberikan usaha terbaiknya sesuai dengan tingkat perkembangannya (challenge)
- Kemampuan anak untuk berespon pada usaha-usaha pengasuh.
Usia : Bayi- dewasa
Waktu : 30-60 menit (observasi dari ruangan berbeda)
The Dyadic Parent-Child Interaction Coding System (DPICS)
DPICS didesain untuk memeriksa interaksi sosial orangtua-anak, yang kemudian digunakan untuk mengambil keputusan intervensi yang dibutuhkan dan mengukur perubahan perilaku pada Parent-Child Interaction Therapy. Hasil yang diberikan bersifat kualitatif dan kuantitatif (skor). Orangtua dan anak akan diobservasi saat sedang melakukan beberapa set tugas bersama. Psikolog akan mengobservasi dari ruangan yang berbeda.