Sibuk Merubah. Lupa Menerima
Penerimaan dan mengakui keunikan anak
Acceptance (penerimaan) dalam parenting menurut Psikolog Kathryn Berry diartikan sebagai kemampuan untuk bisa melihat dan mengakui keunikan anak, tanpa memaksanya untuk berubah, hal ini bukan berarti kita tidak berusaha membentuk perilakunya atau mengajarkan ilmu pengetahuan, tapi lebih kepada menerima dan mengakui keunikan pribadinya. We love them for being them.
Menurut penelitian, sikap acceptance yang ditunjukkan orangtua mempengaruhi kepercayaan diri anak menjadi lebih tinggi, kompetensi sosial yg lebih baik dan lebih rendahnya masalah perilaku dan depresi yang mungkin dimiliki anak kelak.
Strategi untuk meningkatkan rasa penerimaan anak
Orangtua bisa mempelajari strategi untuk bisa meningkatkan rasa acceptance terhadap anak. Menumbuhkan rasa acceptance kepada anak bisa dengan menyesuaikan ekspektasi kita kepada anak dan diri sendiri; berharap anak kita harus menjadi pribadi A atau berharap pokoknya ia harus meneruskan cita-cita kita yang gagal kita raih waktu dulu. Harus..harus..pokoknya. Kita lupa bahwa ia juga manusia yang punya keinginan sendiri. Tidak lupa ekspektasi ke diri sendiri. Aku harus jadi orangtua yang….. Aduh aku kok tidak bisa memberi waktu ke anak sebanyak orangtua B, dll. Tentu tidak salah memiliki harapan dan impian tapi perlu disesuaikan dan cobalah lebih positif. Katakan pada diri sendiri hal-hal positif seperti “setiap anak itu unik termasuk anak saya”, “setiap orangtua pasti memiliki stresfull momentnya masing-masing, this too shall pass”, dll.
Jangan lupa untuk memuji spesifik anak anda. Cobalah untuk melihat sisi positif darinya meskipun perilakunya mengesalkan. Ingat rumus memuji spesifik = pujian + perilaku spesifik (contoh: makasih ya mau pinjemin adik mainannya, makasih ya kamu makannya habis, terima kasih ya mama suruh kamu langsung kerjakan)
Anda bisa juga mengatakan perilaku apa saja di hari itu yang anda suka dari anak sebelum ia tidur, katakan 5 hal. Lalu minta anak melakukan hal yang sama. Sebuah heartwarming activity.
Psikolog anak @devisani https://www.instagram.com/rainbowcastleid/?hl=en
Sumber: artikel jurnal Rejection and Acceptance Across Contexts: Parents and Peers as Risks and Buffers for Early Adolescent Psychopathology oleh Miranda Sentse